1. Tell a Story
Ketika melakukan presentasi di depan kamera, kita bukan hanya menyampaikan informasi mengenai suatu event. Presentasi di depan kamera seperti seseorang yang sedang bercerita, sehingga memiliki pendahuluan (beginning), isi (content), dan akhir (ending). Teknik ini berlaku umum, baik ketika kita sedang mengumumkan (announcing), melaporkan (reporting), mewawancarai (interviewing), memperagakan atau melakukan simulasi (simulation), atau memberikan narasi pada tayangan (voice over narration).
2. Display Camera Presence
2. Display Camera Presence
Ketika sedang berbicara dengan audiens, mata harus selalu menatap lensa kamera. Ketika sedang berbicara dengan bintang tamu, mata kita harus menatap bintang tamu dan berbicaralah pada mereka. Jaga postur tubuh ketika berbicara, dan ingatlah selalu hal penting yang ingin disampaikan kepada bintang tamu. Buatlah diri Anda merasa nyaman, dan jauhkan dari gerakan yang menganggu, seperti memainkan rambut, menyentuh muka atau baju, dan lain-lain.
3. Dress for the camera’s eyes
3. Dress for the camera’s eyes
Penampilan visual di depan kamera sama pentingnya dengan presentasi itu sendiri. Selain itu, lensa kamera sama sekali berbeda dengan lensa mata. Oleh karena itu, pilihlah warna dan kostum yang ”appropriate” (pantas dan pas). Pilihlah baju yang polos atau minim pola. Jangan menggunakan pola yang bergaris tebal, karena akan membingungkan. Hindari perhiasan yang besar dan mencolok.
4. Rehearse
4. Rehearse
Jangan lupa selalu berlatih sebelum tampil di depan kamera. Berlatihlah di depan kaca sebagai media latihan. Perhatikan pendahuluan dan ending dalam bercerita.